-->

Cara Merawat Penderita HIV dan AIDS

Oke sobat infojempol, disore ini kita akan belajar bersama tentang bagaimana cara merawat penderita HIV dan AIDS. Sebelum kita menuju topik pembahasan, terlebih dahulu kita ulas sedikit tentang apa itu HIV dan AIDS.


Apakah AIDS itu?
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus (jasad sub-renik) yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).


Bagaimanakah HIV Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh?
Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut juga CD4-T. Selama terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahantubuh akan semakin menurun.

Akhirnya, sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh. Ini akan membuat kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita. Bahkan, kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba bisa menjadi ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur, ataupun mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu, penderita bisa saja meninggal karena TBC, diare, kanker kulit, infeksi jamur, dll. 

Setelah kita sedikit mengetahui tentang pengertian HIV AIDS dan bagaimana virus tersebut melemahkan sistem kekebalan tubuh, sekarang kita menuju topik utama yaitu cara merawat orang-orang yang menderita AIDS.
BAGAIMANAKAH MERAWAT PENDERITA HIV dan AIDS?
Untuk bisa merawat pada para penderita HIV dan AIDS, pertama-tama kita coba untuk membayangkan diri kita sendiri sebagai pengidap penyakit tersebut. Dengan mengetahui mana aktivitas yang berisiko menularkan HIV dan AIDS dan mana yang tidak, kita akan siap memperlakukan para penderita secara wajar.

Yang perlu diingat, kita harus tetap memperhatikan prosedur P3K ketika melakukan perawatan kepada penderita. Penderita AIDS dalam stadium berat perlu dirawat oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman. Untuk perawatan di rumah bagi penderita yang tidak berat harus dilakukan dengan hati-hati agar tak tertular.

Penggunaan prosedur P3K yang aman adalah sebagai berikut.
  • Gunakan sarung tangan dan celemek untuk perawatan
  • Cucilah tangan setiap habis tugas
  • Pakaian kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas
  • Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan secara bergantian
  • Hindari kontak langsung jika Anda punya luka
Bagaimana cara mengobati penderita AIDS?
Anggapan AIDS tidak ada obatnya adalah salah. Sebagian besar infeksi oportunistis dapat diobati, bahkan dicegah dengan obat yang tidak terlalu mahal dan tersedia secara luas. Saat ini sudah ada obat yang cukup canggih, yang dapat memperlambat kegiatan HIV menginfeksi sel yang masih sehat. Obat ini disebut sebagai obat antiretroviral. 

Dalam mengonsumsi obat HIV tidak boleh dengan satu jenis obat saja. Sedikitnya kita harus memakai kombinasi dua jenis obat. Agar terapi ini dapat efektif untuk jangka waktu lama, sebaiknya kita memakai kombinasi tiga obat. Terapi ini disebut sebagai terapi antiretroviral atau ARV

Berapa harga ARV?
dulu memang sangat mahal. Namun, belakangan ini, harganya terus menurun. Pada Oktober 2003, harga kombinasi tiga obat generik sebesar Rp 300.000 per bulan dan ada kemungkinan akan turun lagi. Meski begitu, harga ini masih di luar kemampuan sebagian besar penderita AIDS.

Kapan seorang pengidap HIV perlu diobati dengan ARV?
Jika masa AIDS telah tiba, hal ini dapat dilihat dari jumlah CD4 yang mencapai angka di bawah 200.

Apa CD4 itu?
         Kerusakan yang disebabkan infeksi HIV adalah sel darah putih yang disebut sel CD4 (adalah bagian dari sel limfosit). Sel ini sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh. Jika jumlahnya kurang, sistem tersebut menjadi terlalu lemah untuk melawan infeksi.

Bagaimana menghitung jumlah CD4 ?
           Untuk mengetahui jumlah CD4 hanya bisi dilakukan melalui tes darah khusus. Jumlah CD4 normal pada saat sehat adalah 500-1.000. Setelah terinfeksi HIV, jumlah ini biasanya turun terus. Jadi, jumlah ini mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.

Kapan masa AIDS itu ?
         Masa AIDS tiba ketika jumlah CD4 lebih kecil dari 200. Pada tahap ini, status sistem kekebalan tubuh dapat dikatakan rusak dan membuat infeksi oportunistis (IO) akan menyerang tubuh. Untuk mempertahankan jumlah CD4 dalam batas normal, pengidap HIV dapat mengonsumsi ARV.

Di mana kita dapat melakuakn tes CD4 ?
          Di Indonesia, sarana tes CD4 belum tersedia secara luas dan biayanya sangat mahal. CD4 ini termasuk golongan sel darah putih atau yang dikenal dengan istilah limfosit. Dengan mengetahui jumlah limfosit dalam darah, kita bisa melihat status kesehatan seseorang. 

Jumlah limfosit ini dapat diketahui dengan melakukan tes yang disebut total lymphocyte count (TLC). Tes ini relatif murah dan dapat dilakukan di hampir setiap laboratorium. Jumlah TLC untuk orang sehat adalah 2.000. (TLC 1.000-1.250 biasanya sebanding dengan CD4 kurang lebih 200).

Berapa kali orang HIV positif melakukan tes CD4/TLC ?
            Orang HIV positif diajurkan untuk melakukan tes CD4/TLC setiap enam bulan sekali.

Catatan :
Tidak selalu jumlah CD4/TLC rendah menunjukkan kualitas kesehatan seseorang turun. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan seseorang dan mutu hidup yang baik.

Bisakah kita mengetahui jumlah virus HIV ?
          Bisa. Dengan melakukan tes viral load, kita dapat mengetahui jumlah virus HIV dalam tubuh seseorang. Tes ini merupakan kebalikan dari tes CD4/TLC. Jika jumlah viral load makin sedikit, status kesehatan seseorang akan semakin baik. Tes ini juga tidak tersedia secara luas dan biayanya mahal. Namun, tes ini tidak begitu penting dan hanya bermanfaat jika kita memakai obat antiretroviral.

Referensi: E-Book Pendidikan Remaja Sebaya - PMI

Tips Aman Merawat Penderita HIV AIDSBerdasarkan artikel yang admin kutip dari hellosehat, ada 5 cara merawat penderita HIV Aids, berikut tips-nya

Baca juga:Tips menenangkan hati/membuat hati selalu tenang
Pelajari tentang HIV
Untuk merawat penderita HIV, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah untuk memahami benar tentang HIV agar bisa menjadi perawat yang baik dan melindungi diri Anda sendiri.

Ajak curhat, namun jangan memaksaJangan takut untuk berbicara dengan pasien mengenai penyakitnya. Bicaralah dan ajak mereka berbagi agar Anda dapat mengerti kondisi mereka.

Cukupi kebutuhan nutrisinya

Kondisi kesehatan penderita HIV sama sekali tidak baik. Pasien perlu mengonsumsi lebih banyak makanan sehat untuk berlangsungnya aktivitas tubuh. 

Minta bantuan

Jika Anda tidak dapat mengatasi suatu situasi sebatang kara, atau Anda tidak yakin dengan keamanan diri Anda saat membantu penderita HIV, Anda harus menghubungi dokter sebagai perlindungan diri Anda sendiri. Ingatlah bahwa HIV merupakan penyakit menular, jika Anda tidak hati-hati, Anda dapat tertular dari pasien.

Jaga kesehatan Anda
Anda tidak dapat merawat seseorang jika tidak memiliki tubuh yang sehat. Anda harus menjaga kesehatan Anda sendiri untuk mencegah kelelahan.

Demikian artikel kami tentang Cara Merawat Penderita HIV dan AIDS, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Cara Merawat Penderita HIV dan AIDS